Secara umum terdapat dua versi besar tentang asal usul orang NTT, yaitu cerita yang rasional dan cerita irasional. Baca juga: Cerita Rakyat Jajak Kudo. Versi Rasional. Beberapa cerita rakyat NTT menceritakan bahwa nenek moyang mereka adalah orang yang berasal dari luar daerah itu. Beberapa menyebutkan secara pasti asal kedatangan mereka.Beberapa cerpen yang diantaranya adalah "The Tell Tale Heart", "The Masque of the Read Death" dan "The Pit and thhe Pendulum". 2. F. Scott Fitzgerald. Gagal memuat gambar. Tap untuk memuat ulang. Fitzegerald dikenal sebagai seorang novelis sekaligus cerpenis dari Amerika. Namanya digadang-gadang sebagai salah satu penulis cerpen terhebat di Cerita legenda ini mengajarkan kepada anak-anak kita, bahwa dalam keadaan apapun dan di manapun, kita harus menghormati kedua orang tua. Jangan sampai kita membuatnya sakit hati, apa lagi sampai tidak mengakuinya. Wah, bisa-bisa kisah Malin Kundang itu akan terjadi lagi loh sahabat explorer :D. 5. Timun Mas.Keindahan pantai itu adalah tempat ia tumbuh besar, dan semangat petualang dalam dirinya tak terbendung. Namun, di balik keindahan alam, tersimpan cerita legenda yang menggetarkan hati. Malin Kundang adalah pemuda yang penuh semangat dan kebanggaan. Ia bercita-cita meninggalkan desa kecilnya untuk mencari kekayaan dan kemuliaan di negeri yang jauh.
Di dalam negeri ada beberapa sosok relawan yang sangat besar jasanya dan mendapat pengakuan internasional. Salah satunya adalah Siti Sumiati yang sering dijuluki Bidan Apung dan kisah hidupnya sebagai relawan sangat menginspirasi. Wanita kelahiran Madiun tahun 1952 ini, memulai tugasnya sebagai bidan di Pulau Panggang, Kepulauan Seribu pada 1971.
Singkat cerita, mereka menikah. Namun, kebahagiaan mereka terganggu saat penyihir jahat mencuri lampu ajaib tersebut dan menguasainya. Si penyihir juga memindahkan istana, termasuk ibu Aladin dan Putri Jasmine ke tempat asing yang antah-berantah. Pada akhir cerita, Aladin berhasil mengalahkan si penyihir dan mendapatkan lampu ajaib kembali.
Legenda yang satu ini mungkin sudah tidak asing bukan hanya di negara Tiongkok, tapi juga di seluruh dunia—termasuk Indonesia. Beberapa Milenial mungkin lebih mengenalnya atau mengenalnya atau mengingatnya dengan nama 'Kera Sakti', karena beberapa tahun yang lalu kisah ini pernah muncul di salah satu stasiun TV dan kerap diulang kembali.